TendaBesar.Com - Jakarta - Heboh, Dewan Pengawas (Dewas) LPP TVRI melantik Imam Brotoseno eks kontributor majalah Dewasa Playboy sebagai Direktur Utama Pengganti antar waktu LPP TVRI periode 2020-2022 pada Selasa, (26/5/2020).
Imam dilantik menggantikan Dirut sebelumnya, Helmy Yahya, yang diberhentikan oleh Dewan Pengawas beberapa bulan lalu.
Namun aksi Dewas tersebut mendapat kritikan tajam dari masyarakat, karena diketahui bahwa Imam adalah seorang mantan kontributor majalah Playboy yang dalam jejak digitalnya sering berbicara masalah sensitif terkait hubungan dewasa.
Tak ayal twitter Imam-pun dibanjiri pengunjung dan nettizen dikejutkan dengan berbagai tweet yang dianggap kurang pantas oleh masyarakat luas.
Meskipun tweet itu tweet lama, namun nettizen tetap menganggap bahwa Imam tidak layak memimpin TVRI yang secara kualitas siaran dan konten sudah sangat baik pada saat dipimpin oleh Helmy Yahya. Tidak hanya kualitas siaran dan konten yang membaik, tapi retingpun mulai menyamai Televisi swasta.
Akibat kelalaian Dewas yang tidak selektif mencari pengganti Helmy dengan mengangkat eks kontributor playboy, tagar boikot TVRI-pun trending di twitter.
Salah satu akun dengan tagar boikot TVRI yakni @Hilmi28 mentweet "Bangsa ini sedang krisis akhlak, kita butuh pejabat2 publik yang menjadi tauladan untuk rakyat. Tidak adakah orang lain yang lebih pantas? Di bawah Helmi Yahya TVRI naik daun, jangan sampai sekarang malah ditinggal pemirsa, apalagi sedang ramai tagar #BoikotTVRI. Mohon para wakil rakyat bersuara!", tweetnya.
Akun lain yakni @CyberSkuad juga menulis tweet dengan nada kecewa "Masa Dirut TVRI kayak gini, revolusi mental? tweetnya.
Lain di twitter lain di gerup whatsapp. Di grup media sosial yang satu ini "Grup MEI UIKA" juga ramai membicarakan tentang TVRI dan Dirut barunya setelah ada postingan berita dengan judul: "eks kontributor Playboy dipilih jadi Dirut TVRI, HNW tidak sesuai TAP MPR etika kehidupan berbangsa".
Salah satu anggota grupnya, Zulfia memberi tanggapan dengan cukup keras. Ia menuliskan "Di TVRI sudah beberapa kali kejadian seperti ini.Seperti tak rela TV plat merah ini sejajar dengan TV Swasta. Tahun 2005, dirutnya Henny Wijaya mantan CEO City Bank. Beliau berhasil mengangkat City Bank dari keterpurukan menjadi Bank Bergengsi di Indonesia. Pengalaman tersebut beliau abdikan kepada TV Milik ibu pertiwi. Beliau menolak meliput aktifitas kampanye nenek bertarung dengan Prof. Amien Rais. Dijelaskan gak mungkin meliput seharian, bisa2 yang dibangun 2 tahun hancur sehari. Giliran dijelasin ke nenek, eh malah Bu Henny turun jabatan without no reason", tulisnya.
Hingga berita ini dirilis, sudah ada 8.540 tweets dengan tagar #BoikotTVRI. Berada pada urutan kedua tranding setelah tagar #SaveRuslanButon dengan 9.713 tweets. (ah/tendabesar)