Deddy Y. Sitorus, Politikus PDIP Kritik Jokowi "Kursus Online Tidak Efektif"


TendaBesar.Com - Jakarta - Kursus online Kartu Perakerja (KP) Jadi Polemik di tengah pandemi. Deddy Yevri Sitorus Anggota Komisi VI DPR-RI  dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), memberikan saran kepada pemerintah agar mengubah model program pelatihan Kartu Prakerja yang saat ini sedang berjalan menjadi bantuan modal usaha bagi rakyat.

Deddy berpendapat bahwa model program Kartu Prakerja kursus online tidak efektif. Akan jauh lebih efektif jika belajarnya langsung dengan usaha mandiri.

" saya berpendapat, bahwa program Kartu Prakerja diubah saja menjadi bantuan langsung usaha atau padat karya. Jadi belajarnya langsung dengan usaha mandiri, bukan sekadar kursus online. Sekarang yang lebih mereka butuhkan dana untuk menggerakkan, dan meng-create ekonomi, dalam rangka menghidupkan usaha rakyat," katanya, Senin, (20/4/2020).
Dalam hal ini Deddy lebih menekankan distribusi kebijakan prakerja dengan model pelatihan daring itu sebaiknya diubah menjadi bantuan langsung demi menekan dampak ekonomi pandemi virus Covid-19 tidak semakin membesar, itu jauh lebi efektif
Ia menilai masyarakat akan mendapat manfaat yang jauh lebih besar jika menerima dana anggaran langsung setelah mendaftar dan terverifikasi sebagai peserta penerima kartu prakerja.

“Dengan bantuan langsung, masyarakat bisa segera memanfaatkan program yang senilai Rp. 20 triliun tersebut untuk memulai dan menggerakkan usaha padat karya dan menggeliatkan perekonomian masyarakat”, tutrnya



Politisi PDIP ini  juga menyampaikan bahwa akibat pandemi Covid-19 ini dampak ekonomi sudah sangat terasa di masyarakat sehingga dibutuhkan kebijakan khusus dan tepat untuk meredam agar dampaknya tidak semakin meluas sector yang lain.
Akibat wabah covid-19 banyak masyarakat yang betul betul merasakan kesulitan secara ekonomi. Di tanggerang ada satu keluarga yang hanya minum air isi ulang selama 2 hari demi menetralisir rasa laparnya dan akhirnya salah seorang dari keluarga tersebut meninggal dunia.

Deddy memberikan solusi yang cukup bagus dengan menganjurkan pemerintah agar membuat dana di Kartu Prakerja seperti dana bergulir atau koperasi simpan pinjam.

"Banyak kegiatan usaha yang bisa dibuat oleh masyarakat penerima  bantuan itu, seperti membuat ramuan rempah, vitamin, menjual hasil produksi tani langsung konsumen, dan lain sebagainya," ungkapnya.

Deddy khawatir Program Prakerja yang saat ini dijalankan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin justru tak akan efektif. Pasalnya peserta KP harus mengikuti pelatihan berbayar atau kursus online, dimana materi-materi yang disajikan ternyata tidak sesuai kebutuhan masyarakat di tengah situasi krisis akibat dari pandemi Covid-19 ini.



Anggota DPR yang terpilih dari Dapil Kalimantan Utara tersebut mengatakan "Kalau uang itu langsung diberikan kepada para peserta KP, maka ekonomi bisa menggeliat lebih cepat dan mereka akan terbantu. Tapi jika uang masuk ke kantong pemilik aplikasi maka yang makin kaya pemilik aplikator yang memang sudah kaya," ujar 

Sebelumnya Rahadiansyah Trubus, Analis Kebijakan Publik Universitas Trisakti menilai, bahwa strategi Jokowi mengatasi dampak ekonomi dari covid-19 dengan Kartu Prakerja tidak tepat, sebab sebagian besar masyarakat yang terdampak telah menguasai keahlian kerja di bidang masing-masing. Namun mereka justru kehilangan penghasilan karena pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.

"Buruh yang terkena PHK, tidak membutuhkan kartu prakerja, justru yang mereka butuhkan adalah bantuan tunai. Barangkali program pelatihan daring ini bagus, tapi pada waktu yang tidak tepat," kata Trubus, Kamis, (16/4/2020)

Kita berhapap agar pemerintah mapu membuat kebijakan yang tepat dan menenangkan, sebab dampak covid-19 secara ekonomi sudah sangat terasa di masyarakat. (af/tendabesar) 

Lebih baru Lebih lama

Iklan

Iklan

Formulir Kontak