Tak Berdaulat! PPP Takut Umumkan Capres! Karena Ini!


TendaBesar.Com - Jakarta - Tak Berdaulat! PPP Takut Umumkan Capres! Karena Ini! Sindiran kepada partai NasDem yang telah mengumumkan calon presiden 2024 dari partainya “Anies Baswedan” terus bermunculan. Berbagai tudingan kepada partai NasDem dan Anies Baswedan menghiasi jagat media social.

NasDem dituduh sebagai partai NasDrun sementara Anies dituduh sebagai capres tak tau diri, capres kebelet berkuasa, dan baru baru ini dituduh sebagai Yohanies karena menghadiri kegiatan salah satu gereja.

Baru-baru ini Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani mengaku, enggan buru-buru mengumumkan calon presiden partainya. Asrul mengatakan PPP sebagai partai yang memiliki kursi paling sedikit, tidak ingin gagah-gagahan menunjuk salah satu tokoh menjadi calon presiden. Mungkinkah ini sebagai sindiran kepada NasDem?

Sayangnya, keengganan PPP mengumumkan calon presiden dari partainya bukan bermaksud menyindir NasDem, namun karena PPP tidak ingin kena sentil Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"PPP itu adalah, yang sekarang posisinya di DPR yang paling kecil. Jadi gak bisa kemudian mentang-mentang gagah-gagahan saya mau si A atau si B. Belum lagi kalau kemudian disentil oleh bu Mega terus minta maaf kita gak mau juga," kata Arsul di DPR, Jakarta, Senin (16/1/2023).

Asrul mengatakan bahwa PPP dalam proses mengambil keputusan bermula dari pengurus di daerah lalu diusulkan ke pusat. Dari situ DPP PPP mendengar usulan dan aspirasi di Daerah.

"Oleh karena itu, konsekuensinya semua sosok yang ingin diusung PPP maka tentu untuk berkenalan dengan struktur PPP di bawah," ucap Asrul.

Nampak PPP seperti partai yang tidak berdaulat meskipun sejumlah nama beken diusulkan dari kalangan akar rumput PPP di antaranya adalah Sandiaga Uno, Ridwan Kamil sampai Erick Thohir. Tokoh-tokoh tersebut juga ditenggarai rajin hadir dalam acara internal PPP.

Kegalauan PPP nampak nyata dengan tidak segeranya partai Ka’bah tersebut mengerucutkan calonnya ke satu nama. Alasannya penetapan pasangan calon presiden masih lama.

"Ini memang sekarang ini tahapnya kita biarkan, nah kenapa kok kita tidak segera mengerucutkan? Untuk apa juga? Pertama, pengajuan paslon itu masih lama, masih sekitar 8-9 bulan lagi. Yang kedua, lah PPP ini kan kecil, jadi kami itu harus juga memikirkan untuk melihat sejumlah nama, tidak hanya satu nama," tutup Arsul.


Lebih baru Lebih lama

Iklan

Iklan

Formulir Kontak