TendaBesar.Com - Jakarta - Anggota eks TNI yang satu ini sangat vokal menolak kebangkitan PKI. Ia juga termasuk salah satu warga kecil yang vokal menolak impor tenaga asing, khususnya TKA China ke Indonesia. dialah Ruslan Buton.
Ruslan kini benar-benar menjadi buah bibir masyarakat karena surat terbukanya yang dianggap berani meskipun kontroversi dan atas dasar itu iapun ditangkap oleh pihak kepoliasian Negara Republik Indonesia, Kamis, (28/5/2020)
Semua media berebut memberitakan penangkapannya. Rakyat menduga Ruslan ditangkap karena surat terbukanya kepada presiden Jokowi yang isinya meminta presiden mundur, karena dianggap tidak mampu mengelola negara yang besar ini.
Dalam surat tersebut yang redaksi utuhnya telah diupload oleh tendabesar, Ruslan mengatakan agar Jokowi Rela dengan ikhlas mengundurkan diri dari tahta kepresidenan, sebelum kedaulatan bangsa Indonesia benar-benar runtuh dan dikuasai asing terutama oleh China Komunis.
Dari hasil penelusuran tendabesar, Ruslan memang sangat getol menolak kedatangan TKA asal China yang dianggapnya sebagai sarang komunis yang dapat membahayakan kedaulatan Negara Republik Indonesia.
Dalam sebuah penggalan video yang diupload oleh akun youtube iN Indonesia, Ruslan menceritakan betapa dirinya pernah menangkap 5 orang tenaga kerja asing asal China yang tidak mampu berbahasa Indonesia dan tidak mampu berbahasa inggris. Namun pada malam harinya dia didatangi oleh satu letkol polisi dan satu mayor tentara dengan membawa segepok uang untuk menebus TKA tersebut, tapi ditolak oleh Ruslan.
Ruslan adalah mantan Prajurit TNI Angkatan Darat. Pernah menjadi Panglima serdadu Ex Trimatra. Pangkat terakhirnya adalah kapten infantri yang diembannya ketika menjabat Pama Yonif RK 732 Banau.
Ngasiman Djoyonegoro, Pengamat Intelijen, Pertahanan dan Keamanan yang juga menjabat sebagai Direktur Ekskutif Centre Of Intelligence and Strategic Studies (CISS), menilai bahwa penangkapan Ruslan dikarenakan surat terbukanya bersifat politis dan membuat kegaduhan.
"Itu sangat politis dan sangat tidak elok di tengah wabah covid-19 seperti ini. Kan di pilpres kemaren dia mendukung 02, tidak menutup kemungkinan ada skenario menciptakan ketidak stabilan keamanan nasional", kata Ngasiman
Namun berbeda dengan Ngasiman, justru tidak sedikit rakyat kecil berspekulasi bahwa penangkapan Ruslan tidak semerta karena surat terbukanya kepada presiden namun lebih dari itu, ia ditangkap karena dianggap berbahaya menjegal kepentingan China dan PKI, dan membuat gerah para pejabat Pro PKI di Indonesia. (ah/tendabesar)