Simbol-simbol Kejayaan Jakarta Masa Anies Baswedan Dihilangkan Heru? Ini Penjelasannya!


TendaBesar.Com - Jakarta - Sepertinya persteruan kubu cebong-kampret, kadrun-kirdun masih terus berlanjut baik di tataran akar rumput hingga tataran elit pejabat negara. Hal itu dirasakan masyarakat karena baru-baru ini Plt Gubernur DKI Jakarta diduga menghilangkan beberapa karya Gubernur sebelumnya yang relatif dianggap sebagai anti tesis presiden Jokowi, Anies Baswedan.

Hatter Anies Baswedan makin rajin menyampaikan melalui media sosial hal-hal yang belum dilakukan oleh Anies Baswedan dan kini dilakukan oleh Plt, Heru Budi, seperti pengerukan sebuah kali yang videonya viral dijagat media sosial. dalam video seorang berkepala plontos membandingkan kinerja Anies dengan Heru yang mana Anies tidak mengeruk kali yang dikeruk oleh Heru Budi.

Lantas video lain dari pendukung Anies menampilkan berbagai karya spektakuler Anies yang dianggap tidak mampu dilakukan oleh Heru Budi, seperti moda transportasi terintegrasi, ruang-ruang publik yang dipercantik ala-ala eropa dan berbagai karya spektakuler mantan Gubernur Anies Baswedan. 

Baru-baru ini (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartano mengganti slogan DKI Jakarta era Anies Baswedan "+Jakarta punya slogan 'Jakarta Kota Kolaborasi" menjadi 'Sukses Jakarta untuk Indonesia'. atas penggantian itu Lead tim kolaborasi PlusJakarta (+Jakarta) William Reynold buka suara. 

Kendati slogan bakal berubah, William memastikan sejauh ini pihaknya masih terus mengaktifkan PlusJakarta sebagai city branding Kota Jakarta.

"Masih terus diaktifkan, terus dijalankan, karena pada prinsipnya lagi, kami bagian dari Pemprov. Kami bukan oposisi, kami mengerjakan apa yang perlu dikerjakan," kata William di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, (13/12/2022).

William menegaskan bahwa timnya bertugas sebagai tenaga ahli Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI) dan berada di bawah dua entitas, yaitu Biro Kerja Sama Daerah (KSD) dan Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) DKI Jakarta melalui Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Smart City.

Karenanya William tak menjawab dengan pasti pada saat ditanyai soal kelanjutan PlusJakarta ke depan. Dia mengaku sedang menunggu arahan dari pihak terkait mengenai hal tersebut.

"Jadi kalau ditanya berakhir atau tidaknya, kami nunggu arahan saja," katanya singkat.

William menjelaskan bahwa selama ini tim kolaborasi +Jakarta memiliki tiga tugas utama yaitu menggaungkan, memperkenalkan, dan merayakan identitas Kota Jakarta yang juga selaras dengan Peraturan Gubernur (Pergub) nomor 58 tahun 2020 tentang Penjenamaan Kota Jakarta. William melanjutkan selama belum ada arahan yang pasti, pihaknya akan menjalankan pekerjaan seperti biasa.

"Sejauh ini belum ada arahan eksplisit, belum ada surat atau bahkan belum ada arahan lebih lanjut, kami bekerja seperti biasa," kata dia.

William juga mengatakan bahwa pihaknya sempat bertanya perihal pergantian nama slogan kepada Diskominfotik DKI Jakarta. Namun, belum ada penjelasan yang dtil sehingga timnya memilih untuk menunggu dan akan mengikuti keputusan yang ada.

"Ya sempat ditanyakan, tapi kami rasa kami dapat arahan ya tunggu dulu seperti itu, tunggu saja dulu dan kami lebih ke arah kami menekankan apapun yg namanya keputusan coba kami ikuti," lanjut William.

Seperti diketahui halayak bahwa kabar branding PlusJakarta dengan slogan 'Jakarta Kota Kolaborasi' diubah menjadi 'Sukses Jakarta untuk Indonesia'. Bahkan, slogan baru tersebut mulai digunakan di unggahan Instagram Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta @dinaslhdki.

Tidak hanya itu, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono juga kerap menggunakan tagar #SuksesJakartauntukIndonesia dalam berbagai kesempatan.

Sementara itu Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kadis Kominfotik) DKI Jakarta, Raides Aryanto menegaskan bahwa belum ada penjenamaan (rebranding) yang dilakukan. Pasalnya, belum ada regulasi tetap terkait penjenamaan itu.

"Itu kan ada regulasinya, itu ada tim sendiri. Sekarang sih belum ada regulasi yang tetap, yang namanya medsos kan bisa aja buat tagline ini," katanya, kepada wartawan, Sabtu, (10/12/2022).

Namun Raides berjanji akan berkoordinasi dengan Asisten Pemerintahan DKI dan Biro Hukum soal branding logo dan slogan baru Jakarta. Dia mengatakan harus ada kepastian agar tak timbul salah kaprah. Lebih lanjut, Raides menjelaskan bahwa slogan 'Sukses Jakarta untuk Indonesia' merupakan dukungan menyambut perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ke Kalimatan Timur.

"Sebenarnya untuk tagline Sukses Jakarta untuk Indonesia itu kan mengambil dari IKN. Jakarta nanti tidak jadi Ibu Kota itu adalah salah satu narasi dalam slogan Jakarta untuk ke depan," tandas Raides.

(saf/tb)

Lebih baru Lebih lama

Iklan

Iklan

Formulir Kontak