Ingin Sembuh dari Sakit Menahun, Rizki Berlimpah dan Terbebas dari Bencana! Lakukan Hal Ini! Terbukti 1000%


Oleh: Ust. Abdurrahim Lili, Lc

TendaBesar.Com - Kajian - Sudah banyak bukti yang diperlihatkan di depan mata, namun kebanyakan menusia mengabaikannya. Banyak manusia berlimpah harta, namun ia merasa selalu kekurangan dan akhirnya hidupnya berakhir tragis sia-sia. Tak sedikit mereka yang hidupnya sederhana, namun diliputi kebahagiaan karena dari rizkinya ia menyisihkan sebagian kecil hak hak orang lain di dalamnya. 

So sahabat jika anda ingin sembuh dari penyakit, dimudahkan rizkninya dan terjaga dari musibah maka lakukanlah sedekah. sudah terlalu banyak bukti namun kadang kita mengabaikannya. 

Pertama, Sedekah bisa menyembuhkan penyakit. 

Sedekah itu dapat membersihkan hati dan pikiran dari penyakit iri, pelit, dengki, kikir, julit dan lainnya. Dampaknya secara psikologis dapat menghadirkan kebahagiaan dan kesehatan. Demikian juga pula dari kebahagiaan dan ketenangan jika itu dapat membantu mempercepat proses penyembuhan, berkat ridha Allah SWT. Sebuah kisah nyata ini barangkali dapat menjadi inspirasi bagi siapapun anda yang ingin sembuh dari penyakit menahunnya!

Kisah ini didapatkan dari Riyadh, Saudi Arabia. Di sebuah desa Huraimla, ada seorang wanita yang sudah dinyatakan oleh Dokter terkena kanker darah, kondisi fisiknya sudah tidak bisa lagi berbuat apa-apa. Untuk merawat dirinya dan memenuhi semua keperluannya, dia mendatangkan pembantu dari Indonesia. Pembantu ini adalah seorang wanita yang taat beragama.

Satu minggu setelah bekerja, Majikan merasa pekerjaannya dianggap bagus. Majikan wanita itu selalu memperhatikan apa yang dia kerjakan. Suatu waktu si Majikan memperhatikan kelakukan aneh si pembantu. Pembantunya ini sering sekali ke kamar mandi dan berdiam cukup lama.

Dengan tutur kata yang lemah lembut si Majikan bertanya.” Apa yang sebenarnya engkau lakukan di kamar mandi..?” Si Pembantu itu tidak menjawab, tetapi justru menangis tersedu-sedu. Si Majikan menjadi iba dan kemudian menghiburnya sambil menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.

Akhirnya Pembantunya itupun bercerita bahwa dirinya baru 20 hari melahirkan anaknya. Karena desakan ekonomi itulah dia terpaksa berangkat bekerja sebagai TKW di Arab Saudi.

“Saya harus membuang air susu saya Bu, kalau tidak dibuang dada saya terasa sesak dan penuh karena tidak disusu oleh anak saya. “

Air susu si Pembantu yang menumpuk dan tidak tersalurkan itulah yang membuatnya sakit sehingga harus diperas dan dibuang di kamar mandi. 

“Subhanalloh, Anda berjuang untuk anak dan keluarga Anda,” Kata majikan. 

Masya Allah Majikan ini ternyata tidak seburuk seperti yang banyak diceritakan di koran-koran atau televisi. Seketika itu juga si majikan memberikan gajinya secara penuh selama 2 tahun sesuai dengan akad kontraknya dan memberikannya tiket pulang.

“Kamu pulanglah dulu, uang sudah saya berikan penuh untuk 2 tahun kontrakmu, kamu susui anakmu secara penuh selama 2 tahun dan jika kamu igin kembali bekerja kamu mengubungi telepon ini sekaligus saya akan mengirim uang untuk tiket keberangkatanmu.”.

Si Pembantu kaget dan berucap “Subhanalloh, apa Ibu tidak apa-apa saya tinggal..?” Si Majikan waktu itu hanya menggelengkan kepala bahwa apa yang kamu tinggalkan lebih berharga dari pada mengurus saya.

Setelah pembantunya pulang, malah si majikan mengalami perubahan luar bisa dalam kesehatannya. Pikirannya menjadi terfokus pada kesembuhan dan hatinya menjadi sangat senang dan bahagia karena dapat membantu pembantunya yang sedang kesulitan dan membutuhkan pertolongan.

Hari-harinya si Majikan tidak lagi memikirkan sakitnya, yang ada hanyalah rasa bahagia. Setelah sebulan kemudian dia baru kembali lagi ke rumah sakit untuk kontrol. Dokter yang menanganinya segera melakukan ceck up, pemeriksaaan mendetail. Tapi apa yang terjadi..?

Masya Allah..! Dokter yang menanganinya tidak lagi melihat ada penyakit seperti hasil diagnosa sebelumnya. Dia tidak melihat ada penyakit kanker darah yang diderita pasiennnya. Dokter itu terkagum-kagum, bagaimana mungkin bisa sedahsyat dan secepat itu penyakitnya bisa sembuh, apalagi kanker darah. Apa telah terjadi salah diagnosa..???.

Akhirnya Dokter itupun bertanya, apa sebenanrnya yang telah dilakukan oleh si pasien yang mendapatkan keajaiban tersebut.

Wanita (sang Majikan) lantas menjawab, ” Saya tidak melakukan apa-apa dengan sakit saya, mungkin sedekah yang telah saya lakukan ke pembantu saya telah membantuku sembuh penyakit saya, nyatanya setelah saya menolong pembantu saya, hati saya menjadi lebih bergairah untuk sembuh dan hidup, Saya mendapatkan kegembiraan dan kebahagiaan yang saya tidak tau datangnya dari mana. Saya mempunyai pembantu yang sedang menyusui anaknya tapi susu itu tidak dapat disalurkan dan harus dibuang di kamar mandi. Saya menangis apabila mengingat akan keadaannya, akhirnya pembantu itu saya suruh pulang agar bisa menyalurkan air sususnya dan dia sehat dan anaknya juga bisa sehat. Mungkin dengan itu akhirnya sakit saya Allah sembuh Dokter..!”

Dokter itupun akhirnya tersadar, bahwa diagnosa dan sakit apapun dan separah apapun mudah bisa sembuh jika Alloh SWT memang menghendakinya. 

Oleh karenanya sisipkan sedekahmu jika ada keluargamu sedang menderita sakit dan niatkan kerana Allah dan berdoa;ah kepada_nya untuk kesembuhan keluargamu tersebut.

Kedua, Sedekah dapat mengundang rezeki. 

Semakin banyak bersedekah, semakin banyak rezeki melimpah. “Tidak akan berkurang rezeki orang yang bersedekah, kecuali bertambah, bertambah, dan bertambah”, sabda Rasulullah.

Selain itu, Allah menjanjikan melipatgandakan ganjaran sedekah hingga 700 kali lipat. Dengan bersedekah Rp.100.000,- misalnya, bukan tak mungkin akan Allah kembali Rp.70.000.000 sebagaimana janjinya dalam kitab Suci Al Qur'an.

Sebuah Kisah

Abdurrahman bin Auf adalah sahabat Nabi Muhammad SAW yang sangat kaya raya bahkan mungkin paling kaya pada zaman itu. Kepandaiannya dalam berdagang membuat ia memiliki harta yang berlimpah, menjadi sultan di kalangan para sahabat. 

Namun demikian, meski menjadi sahabat Nabi paling kaya, Abdurrahman bin Auf tidak lantas memamerkan kekayaannya dengan memiliki kendaraan yang paling mewah, seperti para sultan atau crazy rich jaman sekarang. Abdurrahman bin Auf malah memiliki kecendrungan gemar bersedekah kepada orang-orang yang membutuhkan. Ia tak segan-segan untuk menggelontorkan hartanya di jalan kebaikan.

Pada salah satu peperangan di zaman Rasulullah SAW, Abdurrahman bin Auf menyedekahkan separuh hartanya, ditambah lagi dengan keping emas sebanyak 40.000 dinar.

Kekayaan yang dimiliki oleh Abdurrahman bin Auf tidak lantas membuat dia jumawa, malah justru sebaliknya. Ia justru kekhawatiran jika kekayaan tersebut membuat dirinya kelak lebih sulit masuk syurga ketimbang para sahabat yang lain. Akhirnya ia sempat berusaha untuk menjadi orang miskin.

Hal tersebut setelah ia mendengar perkataan Rasulullah SAW, bersabda Rasulullah SAW berkata, Orang kaya dihisab lebih lama, karena kekayaannya akan ditanya dari mana mendapatkannya dan kemana membelanjakannya. Sahabat nabi ini tidak ingin dihisab paling lama. Ia mencoba untuk menjadi miskin supaya masuk surga lebih awal.

Suatu ketika setelah perang Tabuk, kurma yang ditinggalkan sahabat di Madinah menjadi busuk. Hal tersebut menyebabkan nilai jual jatuh. Lantas kesempatan itu tak disia-siakan oleh Abdurrahman bin Auf. Ia membeli kurma busuk dengan harga yang normal. Tentu saja semua sahabat bersyukur karena yang awalnya berpikiran tidak laku, kini ludes dibeli oleh Abdurrahman bin Auf.

Akan tetapi, usaha Abdurrahman bin Auf menjadi miskin gagal, sebab saat itu datang utusan dari Yaman yang sedang mencari kurma busuk. Utusan tersebut bercerita jika di negerinya sedang terserang wabah penyakit menular (tha'un). Konon yang menjadi obat penyakit menular itu adalah kurma busuk. 

Abdurrahman bin Auf mau tak mau menjual kurma busuk itu. Oleh utusan Raja Yaman, kurma busuk itu dibeli dengan harga 10 kali lipat dari harga kurma biasa. 

Masya Allah rizki Abdurrohman terus bertambah karena sedekah.

Ketiga, sedekah dapat menolak bala, menahan musibah dan menghilangkan kesulitan. 

Sabda Rasulullah, “Jika seseorang ingin dihilangkan kesulitannya, diringankan bebannya, ditolong atas semua permasalahannya, dia harus membantu mereka yang lebih susah, lebih menderita, lebih bermasalah. Dan bersedekah merupakan upaya terbaik untuk membantu orang lain.” Sabda Rasulullah SAW, “Bersegeralah bersedekah. Sebab, musibah dan bencana tidak bisa mendahului sedekah.” (HR. Imam Baihaqi).

Sebuah Kisah

Sebuah warung atau warteg viral di media sosial, karena tidak hangus pada saat kebakaran hebat yang melahap semua kios-kios samping kiri kanan warung tersebut yang berlokasi di Simprug, Jakarta Selatan. 

Dari berbagai kabar yang berseliweran, diketahui bahwa warung nasi tegal itu sering bersedekah dan itulah yang diyakini oleh banyak orang yang membuat warungnya selamat dari si jago merah.

Aktor sekaligus Youtuber Baim Wong lantas mengunjungi warteg bernama Pesona Dua Putri tersebut dan bertemu dengan pemiliknya. Baim Wong kemudian melihat ke bagian dalam warteg. Ia menyaksikan warteg dalam keadaan utuh tanpa terbakar sedikitpun.

Baim lantas menanyakan pada pemilik warteg, soal kabar yang beredar bahwa ia sering bersedekah pada hari Jumat. Pemilik warteg mengiyakan kabar itu. Ia mengatakan bahwa setiap hari Jumat, wartegnya memberikan es teh manis gratis pada pembeli di wartegnya. Lantai dua warteg tersebut juga utuh, tak satu kayupun yang terbakar. Lantas mau bukti apa lagi sahabat..! ayo sedekah! 

Dengan bersedekah, kehidupan kita akan dipenuhi kebajikan. Selalu tumbuh kepuasan batin dan merasa lebih berbahagia, karena dapat membantu orang lain, dan semakin dicintai para sahabat. Dengan kebajikan, hidup menjadi lebih berkualitas.

Namun yang perlu dipahami oleh siapapun kita bahwa Allah ta'ala membatasi rezeki manusia untuk kebaikan mereka. Dia menjadikan kaya orang yang berhak menjadi kaya, dan menjadikan fakir orang yang berhak menjadi fakir sesuai dengan ilmu-Nya.

Andai seluruh rezeki diberikan kepada manusia dengan jumlah banyak dan tanpa batas, pastilah manusia lupa kepada-Nya allah SWT. 

Allah ta'ala berfirman,

وَلَوْ بَسَطَ اللَّهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهِ لَبَغَوْا فِي الْأَرْضِ وَلَٰكِنْ يُنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَا يَشَاءُ ۚ إِنَّهُ بِعِبَادِهِ خَبِيرٌ بَصِيرٌ

"Dan jikalau Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat." (QS. Asy-Syura 27)

edit by admin

Lebih baru Lebih lama

Iklan

Iklan

Formulir Kontak