TendaBesar.Com - Jakarta - Perang antara Rusia dengan Ukraina juga tidak terlepas dari perang mengambil simpati rakyat dunia oleh masing-masing Negara.
Dikabarkan sejak pekan lalu, ratusan orang di Rusia ditangkap karena berunjuk rasa menentang invasi negaranya ke Ukraina yang dilancarkan sejak 24 Februari 2022.
Atas aksi demonstaran tersebut, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mendukung dan mendesak agar rakyat Rusia secara langsung turun ke jalan berunjuk rasa menentang invasi Kremlin di negaranya.
Zelenskiy mengatakan bahwa Rusia sedang bersiap untuk masa depan yang tidak pasti dan terisolasi dari dunia setelah sanksi internasional memicu krisis ekonomi dan tindakan keras pemerintah terhadap media independen serta akses media sosial yang dibatasi.
"Warga negara Rusia! Untuk kalian, ini adalah sebuah perjuangan tidak hanya untuk perdamaian di Ukraina! Ini adalah pertarungan untuk negara kalian," kata Zelenskiy dalam pidato yang disiarkan televisi, seperti dilansir Reuters, Senin (7/3/2022).
Zelenskiy mengingatkan rakyat Rusia bahwa apa bila mereka tidak mendesak Putin segera menghentikan peperangan di Ukraina maka Rusia akan menghadapi masa sulit di kemudian hari. Rusia akan menjadi Negara miskin dan diisolasi oleh dunia.
"Jika kalian tetap bungkam sekarang, hanya kemiskinan kalian yang akan berbicara untuk kalian nanti. Dan hanya penindasan akan menjawab," ucap Zelenskiy.
Sama seperti di hampir semua Negara, semua jenis unjuk rasa di Rusia dilarang sejak pandemi virus corona yang disebut oleh pemerintah sebagai alasan keselamatan manusia.
Zelenskiy menyindir presiden Rusia Vladimir Putin dengan mengatakan bahwa orang Rusia saat ini menghadapi pilihan "antara hidup dan perbudakan".
Namun demikian Zelenskiy mengakui bahwa pada hari ke-11 perang antara Rusia- Ukraina, pasukan Rusia terus menyerang dan bersiap untuk membombardir kota pelabuhan Odessa.
(saf/tb)