TendaBesar.Com - Jakarta - Konflik Rusia Vs Ukraina belum juga usai. Target presiden Vladimir Putin yang ingin menguasai Ukraina dalam waktu yang sesingkat-singkatnya meleset dari harapan.
Pada awalnya Rusia menganggap Ukraina tidak akan mampu bertahan dengan gempurannya, namun prediksi itu di luar dugaan. Bahkan perang sudah melewati 10 hari, namun tentara Rusia belum juga mampu menaklukkan perlawanan Ukraina.
Bahkan dari berbagai kabar didukung oleh poto-poto yang beredar, tank-tang Rusia habis dihancurkan oleh tentara Ukraina. Tidak hanya itu dalam video yang juga beredar luas di media social bahkan beberapa helikopter Rusia ditembak jatuh oleh tentara Ukraina.
Salah seorang pejabat intelijen Amerika Serikat mengatakan kepada harian the Wall Street Journal, bahwa Rusia merekrut warga Suriah untuk bertempur di Ukraina.
Intelijen tersebut mengatakan bahwa Rusia tengah bersiap menghadapi pertempuran kota untuk menguasai sejumlah kota di Ukraina.
Dari BBC melaporkan bahwa pejabat AS itu, menolak menyebutkan berapa banyak orang Suriah yang bersedia bergabung untuk ikut berperang di Ukraina, tapi sejumlah personel sudah pergi ke Rusia dan siap diturunkan ke Ukraina. Senin (7/3/2022)
Sebuah laporan media di Deir Ezzor, Suriah, mengatakan bahwa Rusia menawarkan imbalan senilai USD 200 (Rp 2,8 juta) dan USD 300 (Rp 4,3 juta) untuk berangkat ke Ukraina dan bertugas sebagai penjaga selama enam bulan.
Sementara itu pejabat Moskow meyakini para personel yang sudah lebih dari satu dasawarsa menjalani pertempuran kota di Suriah bisa menambah kekuatan Rusia untuk menguasai kota-kota Ukraina, termasuk Ibu Kota Kiev.
Namun disisi lain veteran militer Israel juga dilaporkan telah ikut bergabung turun ke medan pertempuran untuk berperang membela Ukraina.
(fhj/tb)