TendaBesar.Id - Jakarta - Sebuah akun @HASapardan memposting video Ustaz Khalid Basalamah ceramah di markas polisi. Dalam cuitannya akun @HASapardan menuduh anggota Polri yang mengundang Ustaz Khalid Basalamah itu terpapar paham Radikalisme.
"Ada anggota Polri terpapar radikalisme. Maaf @DivHumas_Polri Sy harus posting ini. Lebih baik Polri instropeksi diri dan bersih2. Krn Presiden @jokowi secara terbuka sdh sampaikan agar TNI-Polri waspada penceramah Radikal. FYI Khalid Basalamah wahabi anti kearifan lokal dll deh", twitnya baru-baru ini.
Usut punya usut ternyata cuitan itu bermula dari pristiwa dimana markas Polisi Perairan dan Udara (Polairud) Tanjung Priok, Jakarta Utara pernah mengundang Ustaz Khalid Basalamah pada Senin, 19 Februari 2021
Pada waktu itu ustaz Khalid Basalamah diundang untuk mengisi kajian di hadapan anggota polisi di markas Polisi Perairan dan Udara (Polairud) Tanjung Priok, Jakarta Utara.Video kedatangan Ustaz Khalid Basalamah di markas polisi itu-pun diunggah oleh channel YouTube Aswaja TV.
Pada tayangan video berdurasi 4 menit 12 detik itu Ustaz Khalid Basalamah hadir di polairud untuk mengisi kajian bulan Ramadhan. Sedangkan materi ceramahnya adalah kajian tematik dengan tema “Kan Kujaga Negeriku”.
Video tersebut diunggah di Channel YouTube Khalid Basalamah Official dengan judul: Kajian Tematik - Kan Kujaga Negeriku - Khalid Basalamah (2021).
Sementara itu dalam sebuah wawancara yang dilakukan oleh Gaswah TV, Kaurmin - Subdit Fasharkan Ditpolair Kompol Ahmad Sueib mengatakan bahwa pihaknya mengaku bersyukur bisa menghadirkan Ustaz Khalid Basalamah.
"Bismillah..bersyukur kepada Allah SWT tanggapan kami sebagai panitia yang ada di Polairud ini bahwa kami sangat beruntung bisa menghadirkan Ustadz Khalid Basalamah ini. Menurut kami beliau adalah seorang ustadz yang kharismatik. Ustadz yang paling diantusias baik di kalangan muda maupun dewasa," tutur Ahmad.
Ahmad bahkan berharap agar kajian ustadz Khalid Bazalamah bisa terus berlanjut di markas Polairud.
"Kami sangat antusias dan berharap ustadz Khalid Basalamah bisa memberikan kajian yang lebih lagi kepada kami. Sehingga kami lebih belajar lagi dengan apa yang bisa diterapkan di hidup kami maupun di kepolisian," sambung Ahmad.
Ditanya tentang apakah kajian Ustaz Khalid Basalamah mengandung ajaran radikalisme yang bertentangan dengan prinsip-prinsip negara atau ada yang menyimpang?
Ahmad menjawab tidak menemukan ajaran radikalisme dalam ceramah Ustaz Khali Basalamah. Ahmad menyebut bahwa dirinya telah memantau semua ceramah Ustaz Khalid Basalamah baik live maupun di YouTube namun dia tidak menemukan adanya muatan radikalisme.
"Alhamdulillah selama Ustadz Khalid Basalamah ceramah, baik yang saya dengar di YouTube maupun yang langsung di kajian-kajian beliau, saya tidak pernah mendapatkan apapun materi atau ceramah beliau yang berisikan tentang radikalisme. Tidak pernah. Malah justru beliau mengajarkan kita harus menentang radikalisme," papar perwira menengah (pamen) Polri tersebut
Ceramah Ustaz Khalid Basalamah di markas Polairud itu juga pernah diprotes oleh Lembaga Dakwah PBNU melalui akun @dakwahnu1926. Seperti bernada cemburu @dakwahnu1926 mempertanyakan komitmen Polri untuk belajar Kitab Kuning.
"Undang Khalid Basalamah, Di Mana Komitmen Polri? Hal ini tentu berseberangan dengan perintah Kapolri sebelumnya yang meminta semua polisi untuk ngaji kitab kuning dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)," cuit @dakwahnu1926 pada Jumat, (30/42021) lalu.
Diketahui jauh sebelumnya pada saat sebelum diangkat menjadi Kapolri, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo meminta anggota polisi untuk ngaji Kitab Kuning dengan PBNU. Sigit mengatakan hal itu pada saat dirinya masih menjabat sebagai Kapolda Banten.
Sigit menyebut bahwa belajar kitab kuning pada kiyai-kiyai PBNU ampuh menangkal paham radikalisme.
"Seperti dulu di Banten saya pernah perintahkan anggota wajib untuk belajar kitab kuning," ujar Kapolri pada Selasa, (26/1/2021) waktu itu.
Tags
Viral