Ramzan Kadyrov Bertekad Menguasai Kota-kota Besar di Ukraina! Apa Tujuannya?


TendaBesar.Com - Jakarta - Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov meminta kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin agar memberikan motivasi kepada pasukan Chechnya dan para pejuangnya untuk mengambil kota Kharkov, Kiev dan kota-kota Ukraina lainnya.

Hal itu Ramzan sampaikan untuk memberikan daya ledak semangat perjuangan tentara Chechnya untuk tidak kembali tanpa memperoleh kemenangan.

"Beri perintah kepada para pejuang kita untuk merebut Kharkov, Kyiv, dan semua kota lainnya, dengan cepat, jelas, efisien," kata Kadyrov melalui Telegramnya seperti dikutip RiaNovosti.

Ramzan, pemimpin Chechnya yang terkenal islami itu menyebut bahwa situasi di Ukraina sebagai ancaman bagi seluruh negara bagian. 

“Negosiasi, demokrasi, dan kebebasan berbicara memang baik, tetapi saudara dan rekan yang ada di Ukraina sedang sekarat di sana”, ucap Ramzan.

Ramzan juga meminta Putin untuk tidak menghentikan operasi khusus di Ukraina karena militer Rusia dan para sukarelawan memiliki pendapat yang sama.

Satu yang menarik dari Ramzan Kadyrov bahwa dirinya mengumumkan hadiah $500.000, atau sekitar Rp7,1 miliar untuk mengamankan komandan unit nasionalis Ukraina, Bandera, Azov.

Pengumuman tersebut tidak hanya ditujukan kepada para tentara dan pejuang Chetnya melainkan juga kepada siapa saja termasuk kepada tentara militer dan rakyat Ukraina.

"Hadiah sedang diumumkan untuk kepala komandan nasionalis Ukraina: Bandera, Azov, batalion setan Dudayev," kata Ramzan

Seperti diketahui bahwa batalyon Azov merupakan unit militer infanteri sayap kanan ultra-nasionalis Ukraina yang dilaporkan menganut ideologi supremasi kulit putih dan neo-Nazi.

Ramzan mengatakan jika dirinya dilanda kebingungan mengapa SBU dan Militer Ukraina tidak mengusir Nazi dari negara tersebut.

“Jangan takut pada mereka! Anda seharusnya tidak takut di sebelah militer Rusia,” seru Kadyrov kepada badan penegak hukum Ukraina.

Ramzan memberikan saran kepada Presiden Ukraina, Vlodymyr Zelensky, agar dia berubah pikiran merapat ke Rusia ketimbang kepada Nato yang nantinya Nazi malah menguasai Ukraina.

Sementara itu, mengutip dari RiaNovosti,  NATO dikabarkan berencana mengerahkan empat brigade militernya  ke Ukraina pada musim panas 2022 nanti. Tujuannya adalah memprovokasi Rusia dengan senjata nuklir pada akhir tahun 2022.

“Sejak Desember 2021, Rusia telah menerima informasi tentang rencana NATO untuk mengerahkan 4 brigade militer (2 darat, 1 laut, 1 udara) di wilayah Ukraina," kata mantan Perdana Menteri Ukraina, Mykola Azarov seperti dilansir oleh RiaNovosti.

(erf/tb)

Lebih baru Lebih lama

Iklan

Iklan

Formulir Kontak