Ada Etika yang Diperlihatkan Secara Terang Bendrang


TendaBesar.Com - Bogor - Seperti diketahui pada saat pengambil alihan sekolah At Taufiq dari Yayasan At Taufiq ICAT Bogor (YATIB) oleh BP-ICAT- Al Irsyad Kota Bogor (YAAB) pada hari Jumat tanggal 13 Agustus 2021 oleh Abdul Kadir yang diberi kuasa penuh oleh YAAB, pria keturunan Yaman itu langsung tancap gas.

YAAB langsung berikan maklumat atau ultimatum kepada para guru dan karwan At Taufiq agar segera mengisi registrasi ulang sebagai bentuk dukungan terhadap lembaga yang dianggap legal karena mengantongi kenaziran dan izin operasional dari diknas.

Ternyata yang terjadi di luar ekspektasi. Para Guru dan karyawan yang tadinya berada di posisi netral malah berbalik mendukung pihak YATIB dan Majelis Umana' karena dianggap lebih dekat kepada kebenaran silsilah wakaf.

Hal itu disampaikan oleh Shobri salah seorang karyawan yang akhirnya memutuskan mendukung YATIB dan Majelis Umana'. Pria berdarah sasak tersebut menceritakan betapa dia berusaha mencari jawaban atas pertanyaan besarnya, siapa yang berhak mengelola sekolah At taufiq, lembaga pendidikan swasta paling bergengsi di kota Bogor itu.

“Saya berusaha menemui semua pihak yang berkepentingan baik dari YAAB maupun YATIB. Saya tanyakan asal usul wakaf, kenapa terjadi konflik dan lainnya”, tutur Shobri

Shobri menilai bahwa kedua belah pihak mempunyai keinginan yang sama yakni sama-sama ingin mengelola dan mengamankan wakaf almarhum syeikh Babaidhan. Namun menurutnya ada satu yang tidak terjawab dari pertanyaannya tentang status wakaf  oleh pihak YAAB berkaitan dengan pencabutan kuasa oleh almarhum Syeikh Babaidhan kepada YAAB.

“Ya pertanyaan saya terkait pencabutan hak kuasa oleh syeikh Babaidhan kepada Al Irsyad tidak terjawab dengan lugas dan memuaskan, itulah yang menjadi pertimbangan saya akhirnya mendukung Majelis Umana'”, lanjut Shobri

Shobri juga menceritakan selama sembilan minggu sekolah berada di bawah kendali Abdul Kadir, ia tetap melaksanankan tanggung jawabnya di bagian maintenance dengan profesional, berusaha tidak terganggu dengan situasi dan kondisi yang ada.

“Kami di maintenance berusaha profesional, meskipun pihak YAAB mengawasi kami dengan sangat ketat dalam setiap pekerjaan.  Seperti pada saat maintenance AC seluruh lokal, kami berusaha tidak membedakan  mana YAAB mana YATIB yang penting AC tidak rusak gara-gara tidak di-maintenance”, kata Shobri

Yang membuat pria ini berkaca-kaca adalah pada saat pengambil alihan kembali pengelolaan sekolah At Taufiq oleh Majelis Umana'. Ada etika yang terang benderang diperlihatkan. Jika pada 13 Agustus 2021 Abdul Kadir ambil alih pada pagi buta pada waktu shalat subuh, Lain halnya dengan Majelis Umana', dia mengambil alih pada siang hari justru pada saat Abdul Kadir dkk berada di lokasi.

“Saya terenyuh melihat aksi Majelis Umana'. Mereka ambil alih justru pada saat siang hari dimana ust. Abdul Kadir, Ust. Maizar dan Ust. Ja’far ada di lokasi sengketa. Menurut saya itu etika yang baik”, papar Shobri sembari berkaca

Shobri semakin dibuat terpana dengan adab yang dipertontonkan oleh Ujang Wahyudin, kepala Sekolah SMP versi YATIB. Pria yang sukses menurunkan berat badannya hingga puluhan kilo itu mengumpulkan guru-guru baru SMP yang direkrut oleh  YAAB. Ujang meminta maaf kepada  guru-guru tersebut atas ketidak nyamanan yang terjadi, dan guru-guru itu dimohon pengertiannya untuk sementara tidak datang ke sekolah At Taufiq sampai persoalan sekolah itu selesai.

“ Kami minta maaf kepada ustaz ustazah atas ketidak nyamanan ini. Seperti ustaz ustazah lihat bahwa sekolah ini sedang berkonflik, oleh karena itu kami mohon pengertiannya agar kiranya ustaz ustazah untuk sementara tidak dulu datang ke sekolah sampai persoalan ini selesai. Sekali lagi kami mohon maaf jika selama ini ada yang kurang berkenan dari kami”, kata Ujang seperti dituturkan Shobri.

Di akhir ceritanya shobri memanjatkan do’a, berharap semoga konflik sekolah At Taufiq selesai di sini. Mereka para guru baru yang direkrut oleh YAAB diberikan kemudahan dalam urusan mereka. Sementara guru, karyawan dan manajemen At Taufiq, supaya diberikan kemudahan dalam upaya memberikan pelayanan terbaiknya kepada siswa dan orang tua sebagai bentuk profesionalisme dalam melakukan tugas pokok dan fungsinya.

“Saya berdo’a semoga konflik ini berakhir di sini, semoga guru-guru baru yang direkrut YAAB dimudahkan urusannya, dan para guru, karyawan serta manajemen at taufiq semoga diberikan kemudahan dalam menjalankan tugas dan fungsinya”, tutup Shobri (fer/tb)

Lebih baru Lebih lama

Iklan

Iklan

Formulir Kontak