Oleh: Ust. Harlan, M.E.I
TendaBesar.Com - Opini - Al Qur’an Surat Fussilat ayat 30
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقٰمُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلٰٓئِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِى كُنْتُمْ تُوعَدُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Robb kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu".
Tidak ada jaminan bagi yang istiqamah dalam kebaikan kecuali adalah Jannah yang di janjikan oleh Rabb Al Rahmaan.
Bulan suci Ramadhan sudah berakhir, Bulan Syawal pun tiba
Tidak ada kata pensiun dalam ibadah. Menjadi hamba Allah ﷻ tidak terhenti dengan berakhirnya bulan Ramadhan. Kita tetap wajib beribadah kepada-Nya sampai kapan pun. Hanya satu yang dapat menghentikan itu, yaitu kematian. Hasan Al-Bashri رحمه الله mengatakan:
إِنَّ اللهَ لَمْ يَجْعَلْ لِعَمَلِ المُؤْمِنِ أَجَلًا دُونَ المَوْتِ ، ثمّ قَرَأ وَاعْبُد رَبّكَ حَتَّى يَأتِيَكَ اليَقِيْنُ
Sesungguhnya Allah tidak menjadikan atas amal seorang mukmin batas selain kematian. Kemudian dia membaca firman Allah: Sembahlah Rabbmu sampai datang kematian kepadamu. (QS. Al-Hijr: 99). (Lihat: Lathaif al-Ma’arif: 498)
Ibadah-ibadah yang telah dilakukan di bulan Ramadhan seperti shalat berjama’ah, baca al-Qur’an, sedekah hendaknya terus dijaga jangan diputus, karena amalan yang paling dicintai oleh Allah ﷻ adalah amalan yang terus menerus tanpa terputus. Rasulullah ﷺ bersabda:
أَحَبُّ الأَعْمَال إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهُ وَإِنْ قَلَّ
“Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang paling continue meski hanya sedikit.” (HR. Muslim: 2818)
Allah ﷻ yang kita sembah di bulan Ramadhan tidak ada bedanya dengan Allah yang kita sembah di luar bulan Ramadhan. Hati-hati, jika seorang itu hanya beribadah kepada Allah di bulan Ramadhan saja maka ia adalah seburuk-buruk manusia. Pernah dikatakan kepada Bisyr al-Hafiy رحمه الله, bahwasanya ada sebuah kaum yang hanya beribadah pada bulan Ramadhan dan bersungguh-sungguh dalam beramal. Ketika Ramadhan berakhir mereka pun meninggalkan amal. Maka Bisyr mengatakan:
بِئْسَ القَوْم قَوْمٌ لَا يَعْرِفُوْنَ اللَّهَ إِلَّا فِي رَمَضَان
“Seburuk-buruknya kaum adalah mereka yang tidak mengenal Allah kecuali hanya pada bulan Ramadhan saja.” (Miftahul Afkar: 2/283)
Maka karenanya, jangan sampai ketika bulan Ramadhan yang lalu kita rajin shalat namun ketika ia berlalu kita kembali bermalas-malasan. Jangan sampai al-Qur’an yang sering kita baca di bulan Ramadhan yang lalu sekarang malah kita letakkan di lemari, disusun rapi kemudian kita katakan: “Sampai jumpa di Ramadhan berikutnya.” Ingat, orang shalih sesungguhnya adalah mereka yang bersungguh-sungguh beribadah sepanjang tahun, sepanjang umur.
Semoga kita termasuk orang yang istiqamah dalam beramal,
Untuk meraih istiqamah memang harus Mujahadah ( sungguh ²) lalu Mudawamah ( Rutin) Berkelanjutan dalam ketaatan Insya Allah, bakal Alloh mudahkan untuk kita tetap teguh dalm beribadah..
Wallahu alam bishowab