TendaBesar.Com - Jakarta - Mengejutkan! Refly Harun dan Andy Sinulingga Tanggapi Hasil Survey LSI, Nasdem tidak Lolos DPR 2024!! Beberapa hari belakangan banyak buzzer melempar narasi bahwa NasDem bakal tenggelam karena dukung Anies Baswedan. Para Buzzer tersebut menjadikan hasil penelitian Lembaga Survey Indonesia (LSI) yang mengatakan bahwa elektabilitas NasDem terjun bebas. Bahkan hasil survei LSI menyebut elektabilitas Partai NasDem terancam tidak mendapat kursi di DPR pada pemilu 2024.
Menanggapi hal tersebut Pengamat politik sekaligus ahli hukum tata negar Refly Harun justru memprediksi bahwa bukanlah Partai NasDem yang akan gagal melampaui ambang batas parlemen atau Parliamentary Threshold. Refly malah menyebut dua partai lainnya yakni Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang terancam tidak lolos Parliamentary Threshold (PT).
Hal itu kata Refly, lantaran dua partai yang telah ber-DNA mendukung sosok 'kanan' tampaknya malah akan mendukung sosok 'kiri', yaitu Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) dalam Pilpres 2024.
"Kalau dia mendukung sosok kiri, PAN dan PPP terancam tidak akan lolos Parliamentary Threshold. Jadi bukan NasDem yang terancam tidak lolos Parliamentary Threshold, tapi PAN dan PPP," tutur Refly dalam unggahan kanal YouTube-nya (Refly Harun) pada Senin (7/11/2022).
Lebih jelas, sosok pengamat yang kini nyambi menjadi Youtuber dengan 2,4 juta subscriber itu menyebut bahwa PPP lebih berpotensi tidak akan lolos Parliamentary Threshold ketimbang PAN. Ia lantas memberi saran jika tidak ingin terancam tidak lolos Parliamentary Threshold, PPP harus mendukung sosok yang memberikan coattail effect kepada partainya.
"Jadi kalau seandainya PPP mau dia kembali ke DPR, dia harus dukung calon yang kira-kira memberikan coattail effect," papar Refly.
Pakar Hukum Tata Negara itu mengatakan bahwa Ganjar tidak akan memberikan coattail effect kepada PPP. Sosok Anies Baswedan dinilainya lebih memberikan effect tersebut kepada PPP.
"Ganjar tidak akan memberikan coattail effect kepada PPP," tambah Refly.
Senada dengan Refly, mantan politikus Partai Golkar Andi Sinulingga menanggapi hasil survei Lembaga Survey Indonesia (LSI) yang menyebut elektabilitas Partai NasDem terjun bebas hingga terancam tidak mendapat kursi di DPR pada pemilu 2024.
Andi mengatakan bahwa dalam tiga pemilu terakhir, hasil lembaga survei selalu tidak tepat. Andi malah menduga banyak lembaga survei yang sengaja menempatkan elektabilitas Anies Baswedan selaku capres Partai NasDem di urutan terakhir dengan cara tidak jujur.
"Sejarah mencatat (ini data 2018), di tiga kali pemilu terakhir, lembaga2 survey tidak akurat memotret pileg dengan baik," tulis Andi melalui akun Twitter, Selasa (8/11/2022).
Selain itu Andy menyenggol para buzzer Rp yang menggoreng hasil survey LSI tersebut untuk mendown grade NasDem. Andy menyebut bahwa para buzzer Rp memiliki pikiran dangkal dengan menyebutnya kaum bolhok.
"Konyolnya buzze2rp monolog tak terbiasa dialog itu goreng-goreng hasil survey, maksudnya ngeledekin NasDem. Yaelah dangkal banget lu bolhok," sindir Andy.
Selanjutnya Andi Sinulingga menceritakan tentang kegagalan lembaga-lembaga survey terkenal dalam memprediksi hasil beberapa pilkada, dimana hasil survei bukan hanya tidak tepat, malah sangat timpang atau jomplang dengan hasil sebenarnya.
"Bahkan dibanyak pilkada, baik DKI, Jawa Barat dan Jateng misalnya, meski survei di lakukan dekat-dekat waktu pemilihan, tapi hasilnya jomplang sekali," kata Andy.
Andi mencontohkan beberapa kasus lembaga survey yang hasilnya sangat memalukan, misalnya survei di pilkada Jateng, yang dalam hasil surveinya mengatakan Ganjar menang di atas 70 persen. Nyatanya hanya 57 persen.
"Pilkada Jateng Ganjar diprediksi menang di atas 70 persen, nyatanya 57 persen. Lebih konyol lagi waktu pilkada DKI, ada lembaga survei rilis ahok menang sekali putaran, empat hari menjelang hari H pemilihan. Kok bisa-bisanya, sementara fakta di lapangan itu jauh sekali dari hasil survei itu. Bahkan lembaga survei ada yang konsisten bikin elektabilitas Anies nomor buncit. Gilee." Tutup Andy