Trending

Ratusan Akun yang Kampanyekan Antivaksin Dihapus Facebook

media sosial terbesar facebook.jamkridasulsel.co.id

TendaBesar.Com - Jakarta - Gerah dengan ratusan akun yang mengkampanyekan antivaksin, akhirnya facebook menghapusnya dan ditenggarai ratusan akun tersebut  dioperasikan dari Rusia.

Facebook menyampaikan bahwa akun-akun tersebut menargetkan Amerika Latin, India, dan Amerika Serikat. 

Akun-akun tersebut  berusaha merekrut influencer untuk menyebarkan klaim mereka dalam rangka menurunkan kepercayaan publik terhadap vaksin Covid-19.

Dalam laporan terbarunya Rabu (11/8), BBC menyampaikan adanya “perilaku tidak sah yang terkoordinasi”, dari akun-akun tersebut.

Facebook mengatakan bahwa  pihaknya menemukan adanya keterkaitan antara jaringan tersebut dan kampanye disinformasi dari influencer agen pemasaran Fazze  yang menjadi bagian dari perusahaan yang berbasis di Rusia yang masyhur  AdNow.

Akun-akun tersebut mengunggah meme yang menggunakan foto dari film Planet of Apes, seolah-olah vaksin itu bisa mengubah manusia menjadi monyet. 

Unggahan tersebut muncul di Facebook dalam bahasa Hindi bersamaan dengan upaya pemerintah India yang sedang membahas persetujuan darurat penggunaan vaksin AstraZeneca.

Kampanye dan propaganda tersebut  menggunakan akun palsu, yang  kemungkinan dari perusahaan ternak akun di Bangladesh dan Pakistan.

Melansir dari laporan Facebook, link-link tersebut kemudian dibagikan sejumlah influencer di Instagram yang menggunakan tagar yang sama dan membuat referensi fakta bahwa vaksin AstraZeneca berasal dari adenovirus simpanse.

"Selain upaya yang sebelumnya terungkap untuk merekrut influencer media sosial, operasi ini tampaknya telah menggunakan berbagai taktik dalam upaya yang lebih luas untuk menyebarkan narasi menyesatkan secara online tentang vaksin Covid buatan Barat," jelas Direktur Investigasi di firma analisis media sosial Graphika, Jack Stubbs.

Hasil investigasi dari BBC Trending menunjukkan bahwa Fazze adalah bagian dari perusahaan Rusia, AdNow. 

BBC telah berulang kali berusaha meminta tanggapan dari kantor pusat AdNow di Moskow, tetapi tidak ada hingga saat ini belum ada keterangan sama sekali. Namun, seorang direktur cabang Inggris AdNow mengatakan kepada BBC, Fazze sedang ditutup. (mhi/tendabesar)

Lebih baru Lebih lama

Iklan

Iklan

Formulir Kontak