Indonesia Mendunia Dan Kekhawatiran Negara Adidaya


Oleh : Yusfan Alkadri
Wakil Ketua DPD Gelora Indonesia Kab. Bogor

TendaBesar.Com - Opini - Menjadi negara Republik adalah pilihan dan kesepakatan antar anak bangsa, sebuah pilihan yang tepat bagi bersatunya berbagai macam perbedaan dan latar belakang. Menjadi manusia Indonesia juga merupakan kepastian yang tidak bisa ditukar dengan apapun, kita sangat bersyukur dan bangga dengan segala apa yang kita miliki saat ini.

Tujuh Puluh Enam tahun sudah, bangsa ini tumbuh dan memasuki era globalisasi, larut dalam percaturan pola yang diperankan para elit global dan kekuatan Oligarki, peta dunia kekuasaan didominasi oleh negara-negara yang berusia kemandiriannya diatas seratus tahun. 

Mengambil pelajaran daari setiap kisah (sejarah) adalah perintah Tuhan yang kerap kali kita abaikan, dari sejarah negara adidaya seperti Amerika ataupun China, keduanya mempunyai sejarah yang berbeda, namun bisa menjadi Negara Adidaya, terutama Amerika, sebelum negara China maju dengan perubahan pesat seperti ini, Uni Sovyet menjadi rivalitasnya Amerika,tapi Amerika tidak berdiam diri dalam mensikapi keberadaan Uni Sovyet dengan sistem negara Komunismya, segala propaganda dan kekuatan politiknya, Amerika berhasil menjadikan Uni Sovyet terpecah belah menjadi negara-negara mandiri. 

Saat ini dunia dipertontonkan kembali dua kekuatan besar Amerika dengan konsep negara Republiknya dengan negara China dengan konsep negara Komunisnya. Lalu, dimana posisi Negara Indonesia yang hampir memasuki usia seratus tahun kemandiriannya.? 

Ketergantungan negara Indonesia kepada kedua negara adidaya sangat tidak bisa dihindari, keinginan kuat untuk menjadi negara maju, peluang Indonesia sangat terbuka luas, kekayaan Sumber Daya Alam yang melimpah dari hasil buminya adalah modal utama, dan dilengkapi dengan Sumber Daya Manusia yang mumpuni. 

Indonesia telah mengalami sejarah panjang, disetiap fase dengan kepemimpinannya dapat menghantarkan negara ini pada perubahan-perubahan, hal ini terindikasikan pada perubahan pembangunan, perubahan strata sosial  manusianya, dan perubahan pola pandang bernegara, sehingga pada setiap pergeseran yang terjadi, semua tertuang, bagaimana negara berkembang menjadi negara maju. “Langit Indonesia terlalu tinggi tapi kita terbang terlalu rendah” (Anis Matta).

Negara Kesatuan Republik Indonesia, merambat perlahan dan pasti akan tiba saatnya menjadi negara maju, memang tidak sesederhana langkah berjalan kita, tapi kini kita sadar dan harus mengedepankan kesamaan pandangan, bukan perbedaan pandangan, Indonesia harus bisa mengembalikan masa keemasan yang pernah dibangun oleh para pemimpin yang lalu, bahkan akan bisa lebih maju, duduk dan berdiri tegak dengan negara-negara maju lainnya. 

Menjadi lima besar kekuatan dunia, Peran Indonesia akan menjadi penentu arah percaturan dunia, baik sosial politik maupun pembangunan ekonomi dunia.Inilah saatnya kita menjadi perawi sejarah, jika sejarah adalah cerita tentang hari kemarin,  hari ini, dan hari esok, maka kita menjadi bagian dari cerita hari esok yang akan dinikmati oleh generasi setelah kita. 

Dua puluh empat tahun ke depan, menjelang seratus tahun kemandirian Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Indonesia menjadi lima besar kekuatan dunia bukan sesuatu yang mustahil.

Lantas, apakah negara-negara maju saat ini juga akan berpangku tangan dan membiarkan setiap langkah kita dalam menjalankan misi menjadi lima besar kekuatan dunia, pastinya tidak.! 

Negara-negara maju tidak akan pernah mau ada negara berkembang menjadi negara maju, berbagai siasat dan strategi untuk menghambat, pasti sudah mereka persiapkan, tapi bangsa Indonesia adalah bangsa pejuang yang tangguh, sudah cukup punya bekal dan pengalaman dalam percaturan dunia, ratusan tahun terjajah, nilai utama dalam kebangkitan. Pantang menyerah, pantang putus asa, dan pantang didikte oleh negara lain, meski Amerika ataupun China. 

Akan segera tampil sosok tokoh-tokoh seperti H. Agus Salim, Ir. Soekarno, Dr. Mohammad Hatta, Buya Hamka, dan lain sebagainya.Tokoh-tokoh itulah nanti yang akan bekerja sepenuh hati,  memiliki narasi keindonesiaan yang sempurna, menghantarkan Indonesia menjadi lima besar kekuatan dunia. 

“Dan bekerjalah, sesungguhnya Allah – Tuhan Yang Maha Esa akan memberikan penilaian yang sempurna atas kerja kalian” .Tiadalah setiap kerja dengan ketulusan hati, untuk menjadikan Indonesia menjadi negara maju, seperti debu di atas telapak tangan kia. Sungguh penilaian Allah – Tuhan Yang Maha Esa akan membuahkan hasil yang dapat dirasakan oleh anak-cucu kita, generasi emas Indonesia. 

Lebih baru Lebih lama

Iklan

Iklan

Formulir Kontak