Hasil Survei Charta Politika: Ganjar Lebih Dipilih Konstituen PDIP Jadi Presiden

Ganjar Pranowo Calon Presiden 2024 pilihan konstituen PDIP.mmc.tirto.id

TendaBesar.Com - Jakarta - Hasil survei Lembaga Survei Charta Politika yang dilakukan pada 12 hingga 20 Juli 2021 merilis bahwa konstituen PDI Perjuangan cenderung memilih Ganjar Pranowo sebagai presiden ketimbang nama Ketua Umum PDI Perjuangan Puan Maharani.

Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya. Pria plontos itu mengatakan bahwa Ganjar mendapatkan 44,7 persen suara dari konstituen PDIP. Jika dibandingkan dukungan suara tersebut dengan dukungan suara kepada ketua umum PDIP Puan Maharani maka jaraknya terbilang cukup jauh.

"Kalau kita bandingkan misalnya dengan Mbak Puan dan Ibu Risma, hanya 4,8 persen dari pemilih PDIP yang menyatakan mendukung Mbak Puan sebagai presiden," ujar Yunarto pada saat acara rilis hasil survei Charta Politika yang diselenggarakan secara daring pada Kamis, 12 Agustus 2021.

Sementara itu suara Tri Rismaharini atau Risma dengan puan juga masih kalah Puan elektabilitasnya. Risma meraup suara terpaut 3 persen lebih tinggi dari Puan. Yunarto  mencatat, Risma mengumpulkan sebanyak 7,7 persen suara dari pemilih PDIP.

"Ibu Risma bahkan ada di peringkat kedua dipilih sebagai presiden dari para pemilih PDIP," papar Yunarto.
Temuan tersebut  kata Yunarto, mestinya menjadi pekerjaan rumah (PR) yang serius bagi Puan agar bisa meyakinkan pemilih PDIP untuk mendukungnya jadi calon presiden 2024.

Dalam temuan yang lain, Yunarto menyebutkan bahwa hasilt temuan survei tersebut, menempatkan nama Puan hanya dipilih dua konstituen partai politik, yakni PDIP terbesar, dan PKB sebanyak 0,9 persen.

Bila dibandingkan dengan elektabilitas Ganjar pada konstituen partai lain. Charta Politika mencatat bahwa Gubernur Jawa Tengah itu didukung menjadi presiden oleh konstituen dari 12 partai, yakni; Partai Perindo (62,5 persen), PDIP (44,7 persen), PSI (28,6 persen), PKB (23,0 persen), PPP (18,5 persen), Demokrat (15,2 persen), Partai Golkar (13,9 persen), NasDem (13,8 persen), Partai Gerindra (8,1 persen), PKS (6,2 persen), PAN (5,0 persen), dan
PKPI (100 persen).

Survei itu dilakukan pada 12-20 Juli 2021 dengan melibatkan 1.200 responden dari berbagai daerah di Indonesia dengan menggunakan metode wawancara tatap muka terhadap  mereka yang telah berusia di atas 17 tahun.

Metode pengambilan sample dipilih sepenuhnya secara acak (probability sampling) dengan menggunakan metode penarikan sampel acak bertingkat (multistage random sampling), dengan memperhatikan urban/rural dan proporsi antara jumlah sampel dengan jumlah pemilih di setiap provinsi. (ah/tendabesar)

Lebih baru Lebih lama

Iklan

Iklan

Formulir Kontak