China-AS Memanas Saat Membahas Covid-19 Dalam Sidang Umum PBB



TendaBesar.Com - Jakarta - Sejak awal munculnya virus corona di Wuhan China, Amerika Serikat (AS) telah menuduh China sengaja membuat virus tersebut untuk dijadikan senjata pemusnah.

Tuduhan dan saling tuding antara China dan AS telah menjadi perhatian serius masyarakat dunia, sebab jika kedua negara terlibat konflik maka dipastikan perang dunia ke tiga bakal pecah.

Ketegangan tersebut kembali mengemuka di Sidang Umum Tahunan PBB di New York, saat Presiden AS Donald Trump menyalahkan China atas penyebaran virus corona dan telah menyebabkan terjadinya wabah Covid-19 di seluruh dunia.

Donald Trump mengatakan bahwa China bertanggung jawab atas melayangnya nyawa manusia hingga 967 ribu nyawa di seluruh dunia. Tercatat di AS sendiri yang terkonfirmasi meninggal karena covid-19 telah mencapai 203 ribu lebih.

"Kita harus meminta pertanggungjawaban bangsa yang melepaskan wabah ini ke dunia - China," cetus Trump, Rabu, (23/9/2020)

Trum menyindir China yang telah melepas wabah ganas yang tak terlihat itu dengan kata-kata sangat menohok yakni China menutup perjalanan di dalam negeri, sementara mengizinkan penerbangan ke luar China dan menginfeksi dunia.

"Pada hari-hari awal virus, China menutup perjalanan di dalam negeri, sementara mengizinkan penerbangan ke luar China dan menginfeksi dunia. China mengecam larangan perjalanan saya di negara mereka, bahkan saat mereka membatalkan penerbangan domestik dan mengunci warga di rumah mereka," Kata Trump

Bahkan Trum terang-terangan menuduh Beijing menutupi virus itu, dengan mengatakan bahwa Beijing sebenarnya bisa menghentikan penyebaran Virus tersebut.

Mendapatkan tuduhan dari Trump, Beijing membalas. China menyebut bahwa serangan yang dilakukan Trump itu sebagai klaim yang tidak berdasar.

Presiden China Xi Jinping mengatakan negaranya tak ada keinginan memasuki Perang Dingin dengan negara manapun. Ia justru memperingatkan akan bahaya benturan peradaban.

"Kami akan terus mempersempit perbedaan dan menyelesaikan perselisihan dengan pihak lain melalui dialog dan negosiasi. Kami tidak akan berusaha untuk hanya mengembangkan diri atau terlibat dalam zero sum game," jelas Xi

Presiden Xi semprit Trump dengan mengatakan tidak dibenarkan ada negara yang memiliki hak untuk mendominasi urusan global, mengontrol nasib negara lain.

"Tidak ada negara yang memiliki hak untuk mendominasi urusan global, mengontrol nasib orang lain, atau menyimpan keuntungan dalam pembangunan untuk dirinya sendiri." tegas Xi

Xi mengatakan bahwa negaranya China menargetkan puncak emisi pada tahun 2030 dan menjadi netral karbon pada tahun 2060.

"China sebagai penghasil gas rumah kaca terbesar di dunia bertujuan untuk mencapai puncak emisi pada tahun 2030 dan menjadi netral karbon pada tahun 2060", kata Xi

Sementara itu sekjen PBB Antonio Guterres mengingatkan semua negera agar menghindari perang dingin. Ia mengatakan dunia tidak memiliki masa depan apabila dua negara yang notabene memiliki ekonomi besar membelah dunia.

"Kita harus melakukan segalanya untuk mencegah Perang Dingin baru. Dunia kita tidak mampu memiliki masa depan di mana dua ekonomi terbesar membelah dunia dalam perpecahan besar. Masing-masing dengan aturan perdagangan dan keuangannya sendiri. Populisme dan nasionalisme telah gagal," kata Antonio. (ah/tendabesar)

Lebih baru Lebih lama

Iklan

Iklan

Formulir Kontak